Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4

Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4 - Hallo sahabat Drone Galeri Drone Indonesia, Pada sharing Galeri Drone Indonesia kali ini yang berjudul Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4, saya telah menyediakan review galeri drone lengkap. mudah-mudahan isi postingan galeri drone yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia reviewnya.

Title : Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4

lihat juga


Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4

DJI Phantom 4 Mode Video Sport Review

Sebelum anda bertanya, ini bukanlah salah satu dari postingan kebanyakan yang membahas mengenai ‘drone yang hampir bertabrakan dengan helikopter’. Lebih dari itu, artikel ini menampilkan Phantom 4 dan sebuah helikopter Apache sebagai bintangnya! Anda penasaran atau tidak percaya?

Nah, mengingat ini adalah review mengenai penggunaan kamera drone Phantom 4 selama tujuh hari berturut-turut, maka benar-benar disarankan untuk anda melihat ke-6 video hari sebelumnya secara runtut. Jika anda belum melihat 6 hari lainnya pada review ini, maka silahkan anda cek terlebih dahulu.

Pada video-video sebelumnya, kami benar-benar menampilkan segala hal sejak awal proses pembukaan dan pengeluaran kamera drone dari boks kemasannya hingga proses penerbangannya untuk menghindari pohon-pohon.

Memang sebagian besar dari review mengenai Phantom 4 lainnya yang Anda temukan hanya akan melingkupi beberapa tes percobaan penggunaan kamera drone itu dan langsung disertai pendapat mereka di akhir segmen. Nah, meski demikian di sini kami merasa hal semacam itu sudah terlalu biasa dan membosankan. Maka dari itu kami pun lantas memutuskan untuk melakukan review dengan cara yang lebih unik dan tentu saja berbeda dari review-review lainnya! Pada review kali ini, saya akan mencoba berbicara mengenai Phantom 4, tidak hanya sekedar beberapa bagian abstrak dari teknologi yang disematkan pada kamera dron ini, tetapi juga mengenai fungsinya sebagai sebuah alat nyata yang saya gunakan untuk merekam video di situasi nyata.

Untuk benar-benar menguji dan melihat bagaimana sih rasanya menggunakan Phantom 4 di lingkungan sebenarnya, saya pun lantas mencari-cari lokasi yang sekiranya memiliki pemandangan yang indah, tetapi secara konstan terus-menerus berganti. Dalam hal ini, mengingat kami tinggal di wilayah negara bagian Arizona, berjalan-jalan ke arah lokasi padang pasir merupakan hal yang jelas dan bisa jadi pilihan yang tak terelakkan. Lokasi-lokasi tersebut merupakan suatu tempat dimana anda tidak akan selalu mendapatkan kesempatan kedua untuk memperoleh gambar yang menakjubkan, dan hal tersebut merupakan hal yang dapat diyakinkan melalui perjalan kali ini.

Kami mulai mempersiapkan perjalanan kali ini dengan memgatur segala hal yang kami butuhkan. Rencana awal kami ialah untuk melakukan tes range atau tes jangkauan kamera drone dengan menggunakan Phantom 4 dan Phantom 3 sementara kami berada di luar sana. Oleh karena itu, kami pun kemudian membawa dua Phantom 4s, satu Phantom 3 dan Inspire 1 (yang pada akhirnya kami tidak merasa perlu dibicarakan). Sebagai pelengkap, kami juga membawa tiga baterai untuk masing-masing Phantom 4 yang membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk diisi ulang dengan dua charger yang kami punya. Setelah proses pengisian baterai selesai, drone pun sudah siap diangkut ke dalam truk dan kami berkumpul dengan segala perlengkapan lainnya yang dibutuhkan, kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan dengan seluruh bekal yang ada. Dan sekarang, ini lah waktunya untuk berangkat mengarungi jalanan panjang yang membawa kami ke suatu lokasi dekat dari Danau Saguaro. Perjalanan darat yang kami tempuh dengan menggunakan truk-truk off-road ini setidaknya memakan waktu kurang lebih satu jam sebelum pada akhirnya kami tiba di lokasi yang kami rencanakan.

Begitu kami keluar dari truk dan mencapai lokasi yang rencananya akan kami gunakan untuk tes jangkauan, kami pun memperhatikan adanya beberapa spot dimana terdapat berton-ton obyek random dan tidak jelas dengan lubang-lubang peluru pada permukaannya yang tergeletak di sekeliling kami. Sangat sedikit sekali hal yang kami ketahui mengenai lokasi tempat tes jangkauan kali ini. Oleh karena itu, kami pun tidak tahu sebelumnya bahwa lokasi ini ternyata dihuni sebagian besarnya oleh penembak lokal yang senang berkeliaran di sini untuk mencari hiburan dengan cara menembakkan pistol mereka ke arah benda-benda di tanah maupun di udara. Meski kemudian kami akhirnya mengetahui mengenai fakta tersebut, toh pada akhirnya kami tetap butuh untuk melakukan tes jangkauan agar segera selesai. Dari situ kami pun nekat saja melanjutkan kegiatan dengan mulai mengeluarkan segala peralatan yang dibutuhkan dari truk serta tentu saja tak lupa mempersiapkan kamera drone Phantom yang kami bawa. Segera saja setelah semua beres dan Phantom pun mulai kami terbangkan ke udara, kami mendengarkan suara-suara tembakan yang cepat datang dari berbagai arah sekaligus. Ini bisa jadi hanya sebuah kebetulan, setidaknya begitu awalnya kami berpikir, tetapi rasa-rasanya kondisi ini jauh lebih nampak seperti kalau mereka memang berusaha untuk menembak kami! Ketakutan akan hal tersebut, kami pun akhirnya bersabar dan memilih untuk menunggu sementara hingga banyak dari orang-orang di wilayah tersebut bener-benar pergi meninggalkan lokasi. Pada saat itu, langit pun mulai gelap dan kami masih merasa bahwa bukan kebputusan yang benar dan bijaksana untuk kami kembali mencoba menerbangkan si Phantom untuk beberapa mil jauhnya lagi dengan risiko bertemu dengan lebih banyak orang-orang yang bersenjata. Dengan dengan, pada saat itu dapat dikatakan apabila rencana untuk hari itu benar-benar gagal total.

Inilah Dimana Helikopter Datang

Mengingat bahwa kami datang ke lokasi tersebut dengan menggunakan truk-truk off-road, maka menjadi hal yang sama sekali tidak masuk akal untuk pergi meninggalkan area tersebut tanpa menyisakan beberapa jejak truk tersebut yang dikendarai melewati padang pasir. Pada saat itulah kami mendapatkan sebuah ide dan ya, jadi inilah yang lalu kami lakukan selanjutnya. Kami tetap tinggal di lokasi yang sama sambil terus berusaha untuk mendapat beberapa gambar dari truk-truk itu sembari mencoba untuk mendaki naik beberapa bagian tanah lapang yang sangat menantang.

Di tengah kegiatan kami yang menarik tersebut, tiba-tiba kami malah mendengarkan suara berderu-deru yang cukup kencang dan memekkan telinga. Suara itu terdengar seperti berasal dari sebuah helikopter, tapi pada saat itu kami memandang langit dan justru tidak menemukan wujud kemunculannya sama sekali. Setelah itu, hanya selang beberapa detik kemudian saat kami masih mencoba merekam truk-truk di perbukitan, sebuah Helikopter AH-64 Apache muncul dan terbang melalui lokasi dimana kami sedang berdiri saat itu. Hal yang lebih menakjubkan lagi ialah fakta bahwa helikopter Apache tersebut terbang pada ketinggian yang kurang dari 200 kaki saja dari tanah! Setelah melakukan beberapa riset dan mencari tahu kesana sini, kami pun akhirnya mendapat informasi bahwa sepertinya memang satuan militer sering melakukan latihan di area tempat kami melakukan tes jangkauan kamera drone saat itu. Jadi mungkin saja bagi si pilot helikopter itu, hal ini merupakan suatu peristiwa yang wajar sebagaimana hari-hari yang biasa, tapi jelas saja bagi kami ini adalah suatu momen khusus dengan pemandangan yang menakjubkan!

Setelah terpesona untuk beberapa waktu, beberapa menit kemudian, ketika kami sudah yakin bahwa helikopter tersebut sudah benar-benar hilang dari pandangan, kami pun kembali memperoleh jepretan-jepretan berkecepatan tinggi dari Land Rover Discovery yang berkendara melalui tanah lapang itu. Dapat kami yakinkan bahwa inilah saat-saat dimana Mode Sports baru pada Phantom 4 benar-benar sangat berguna. Berkat mode fitur tersebut, kami pun jadi mampu untuk memperoleh gambar-gambar indah yang stabil sementara masih bisa sambil mengimbangi kecepatan dari truk pada segala waktu. Secara rata-rata, Phantom 4 bergerak pada kecepatan sekitar 35mph, tetapi ada beberapa waktu dimana saya berusaha untuk menggebernya pada kecepatan maksimal yaitu 45mph hanya untuk mengimbanginya. Ada pula beberapa kesempatan waktu dimana aku berada kurang dari 9 kaki dari tanan (lebih rendah dari level pohon) sambil terbang mundur pada kecepatan 30mph. Dengan demikian, ini bukan saja merupakan beberapa jenis jepretan-jepretan gambar yang mustahil untuk dilakukan oleh Phantom 3 (mengingat pada keterbatasan kecepatannya) tetapi juga sangat berbahaya untuk dicoba dengan menggunakan Inspire 1.

Setelah melihat-lihat pada beberapa hasil yang berhasil dibuat pada perjalanan kami kembali ke rumah, saya sangat bahagia dengan jepretan-jepretan gambar yang berhasil kami rekam. Di sini saya memang masih tidak yakin apakah kamera drone ini akan berfungsi dengan baik apabila digunakan pada situasi yang kurang cahaya. Tetapi sepertinya sih Phantom 4 ini akan cukup bagus-bagus saja, terutama lagi dengan fitur baru noise reduction atau pengurangan berisik yang ada padanya.

Pendapat Saya Mengenai DJI Phantom 4

Mengingat ini adalah hari ke-7 dari review 7 hari Phantom 4 kami, maka berikut ini ada beberapa gambaran mengenai apa yang kami pikirkan setelah menggunakan drone ini selama tujuh hari berturut-turut. Mari kita mulai dari harga dari kamera drone ini. Phantom 4 merupakan sebuah drone yang sangat impresif dengan harga yang dapat dikatakan sepadan dengan seluruh fitur yang ditawarkannya. Terlebih mengingat drone ini juga sangat memungkinkan untuk ditambah dengan beberapa kamera tambahan, prosesor, menggunakan material-material yang berkualitas tinggi seperti magnesium dan bukannya alumunium, maka harganya yang dipatok berada di bawah $1400 dapat dikatakan sangat masuk akal.

Fitur mesin penginderaan baru seperti obstacle avoidance atau penghindaran halangan juga sangat keren dan mereka bekerja persis sebagaimana yang digambarkan pada iklannya. Pada Active Track, anda tidak bisa lari dengan sangat cepat ketika anda berada pada jarak yang terlalu dekat dengan kamera. Pada beberapa kondisi-kondisi tertentu drone ini akan menjadi bingung, tetapi masih tetap bekerja pada kebanyakan hal. Untuk anda yang ingin untuk menggunakannya sebagaimana apabila anda menggunakan tipe drone Follow Me, maka sebaiknya anda lebih berhati-hati terutama ketika anda berada di sekitar banyak pepohonan dengan cabang-cabang ramping, atau kabel telepon.

Dari segi gambar, kualitas dari videonya sendiri sudah benar-benar berkembang. Orang-orang awam pada kebanyakan mungkin tidak akan begitu menyadari perbedaannya (selain dari fitur zoom dan slow motion), tetapi para pembuat film akan benar-benar mengapresiasi berbagai perubahan positif baru yang telah mereka buat. Satu-satunya hal yang kemudian menjadi keluhan orang-orang mengenai kamera baru ini ialah bahwa  terdapat lebih banyak nyala lensa ketika Phantom 4 diarahkan ke matahari, tetapi saya sendiri tidak mendapati hal itu sebagai suatu masalah. Beberapa orang menyukai nyala lensa, yah walau memang sebagian lainnya tidak demikian.

Saat ini, terdapat dua fitur yang sering diremehkan, tetapi saya sendiri sangat suka pada Phantom 4. Yang pertama adalah Mode Sports. Saya tidak bisa benar-benar puas menjelaskan betapa indahnya memiliki sebuah Phantom yang dapat terbang dengan super cepat sembari masih dapat menjadi jauh lebih stabil dibandingkan dengan Phantom 3. Hal lainnya yang saya sangat suka ialah desain baru dari baling-balingnya. Baling-baling tersebut memungkinkan kita untuk mencopotnya dengan satu tangan saja dalam waktu hanya sekitar 5 detik. Dengan begitu, waktu yang diperlukan untuk melakukan setup tentu saja bisa jauh lebih ringkas.

Dengan demikian, apabila kamu memiliki uang, maka tidak ada alasan lagi mengapa kamu tidak bergegas membeli Phantom 4 dibandingkan dengan Phantom 3. Phantom 4 sudah memiliki beberapa fitur-fitur yang sangat berguna dan beberapa pembaharuan software-nya di masa mendatang hanya akan membuatnya jauh semakin bagus lagi. Namun jika sebaliknya, anda tidak memiliki cukup uang, maka jangan bersedih dan khawatir mengenai hal tersebut. Phantom 3 sendiri saat ini masih menjadi salah satu kamera drone terbaik yang dapat kamu beli dan bagusnya lagi, ia sekarang berada pada harga yang lebih rendah dibandingkan sebelum-sebelumnya.


Demikianlah Artikel Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4

Sekian Galeri Drone Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Review Drone kali ini.

Anda sedang membaca artikel Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4 dan artikel ini url permalinknya adalah http://galeridrone.blogspot.com/2016/04/tes-mode-sport-dji-phantom-4.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Tes Mode Sport pada Dji Phantom 4"

Post a Comment